Palangka Raya Percepat Pembangunan Drainase, Siaga Antisipasi Dampak La Nina
Inews Kuala Kurun– Menyikapi prakiraan musim hujan yang diprediksi lebih basah akibat pengaruh fenomena La Nina, Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya tak mau tinggal diam. Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), pemerintah setempat menggenjot percepatan penyelesaian pembangunan dan pemeliharaan jaringan drainase di sejumlah titik rawan genangan.
Komitmen ini merupakan langkah proaktif untuk meminimalisir potensi banjir dan genangan air yang kerap melanda beberapa ruas jalan di kota cantik ini ketika curah hujan tinggi.
Puluhan Paket Proyek Digarap Serius
Kepala Dinas PUPR Palangka Raya, Fachrial Anchar, dalam pernyataannya pada Jumat (22/8/2025), mengungkapkan skala besar upaya yang sedang dilakukan. Pada tahun 2025 ini, setidaknya terdapat 49 paket proyek yang menggabungkan peningkatan kualitas jalan dengan pembangunan drainase yang komprehensif.
“Salah satu yang saat ini masih dalam proses pengerjaan intensif ada di ruas Jalan Jatayu Raya. Kami tidak hanya melakukan pengaspalan ulang untuk kenyamanan berkendara, tetapi juga secara simultan membangun saluran drainase baru yang mengalir langsung ke sungai,” jelas Fachrial.

Baca Juga: Deklarasi Gereja Ramah Anak di Gunung Mas, Langkah Nyata Lindungi Generasi Muda
Pendekatan terintegrasi antara perbaikan jalan dan drainase ini dinilai sangat krusial. Saluran drainase yang tertata dengan baik menjadi tulang punggung penanggulangan genangan, memastikan air hujan yang jatuh di permukaan jalan dapat dialirkan dengan cepat dan efisien menuju badan air terdekat, sehingga tidak menggenang dan mengganggu aktivitas masyarakat.
Kolaborasi Kunci: Pemerintah dan Masyarakat Harus Sinergi
Namun, Fachrial menekankan bahwa pembangunan infrastruktur fisik saja tidaklah cukup. Keberlanjutan dan keefektifan drainase sangat bergantung pada peran serta aktif seluruh lapisan masyarakat. Ia menyampaikan dua imbauan penting:
-
Gerakan Kerja Bakti Rutin: Fachrial meminta, khususnya kepada para Pengurus RT, untuk dapat menggerakkan warganya melakukan kerja bakti membersihkan sampah yang menyumbat di mulut dan badan drainase secara rutin, minimal sebulan sekali. “Drainase yang sudah dibangun dengan bagus akan percuma jika tersumbat sampah domestik. Partisipasi masyarakat membersihkan lingkungannya adalah kunci agar air lancar ketika hujan tiba,” imbaunya.
-
Larangan Berjualan dan Membangun di Atas Drainase: Imbauan keras juga disampaikan kepada para pedagang yang kerap memanfaatkan badan drainase sebagai area berjualan. Praktik ini dinilai sangat kontraproduktif karena justru menjadi sumber penumpukan sampah dan menyumbat aliran air. Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk tidak mendirikan bangunan di atas saluran drainase karena jelas melanggar Peraturan Daerah (Perda).
Dukungan Penuh dari Tingkat Kelurahan
Dukungan untuk langkah antisipasi ini juga datang dari tingkat pemerintahan paling bawah. Ahmad Reza, Lurah Pahandut, menyambut baik dan mendukung penuh upaya Pemko Palangka Raya.
“Pembangunan jalan dan drainase di sejumlah ruas ini sangat kami nantikan. Tujuannya jelas, agar ketika hujan deras datang, warga kami tidak lagi mengalami kesulitan akibat genangan air yang menghambat transportasi dan berpotensi mengganggu kesehatan,” ujar Reza.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat di wilayahnya untuk menjadi mitra pemerintah dalam menjaga aset publik ini. “Mari kita jaga bersama. Kepada warga yang mungkin tinggal atau berjualan di atas drainase, kami mohon pengertiannya untuk menaati aturan. Ini untuk kebaikan dan kenyamanan kita semua,” pesannya.
Mengapa Langkah Antisipasi Ini Penting?
Palangka Raya, yang dikenal dengan lahan gambutnya, memiliki karakteristik tanah dan tata air yang unik. Kapasitas tanah dalam menyerap air seringkali terbatas, terutama di area yang sudah padat penduduk dan terurbanisasi. Drainase yang tidak optimal akan dengan cepat menciptakan genangan bahkan banjir lokal (banjir rob).
Investasi dalam infrastruktur drainase bukan hanya tentang mencegah banjir, tetapi juga tentang:
-
Menjaga Kesehatan Masyarakat: Genangan air adalah tempat berkembang biaknya nyamuk penyebab demam berdarah dan penyakit lainnya.
-
Melindungi Infrastruktur: Air yang menggenang dapat merusak struktur jalan dan fondasi bangunan di sekitarnya, memperpendek usia infrastruktur dan membutuhkan biaya perbaikan yang lebih besar.
-
Menjaga Aktivitas Ekonomi: Genangan dan banjir mengganggu arus distribusi barang dan jasa, menghambat masyarakat untuk beraktivitas, termasuk berdagang dan bekerja.
Tantangan ke Depan dan Harapan Bersama
Percepatan pembangunan drainase oleh Pemko Palangka Raya patut diapresiasi sebagai langkah strategis. Namun, tantangan terbesarnya adalah mengubah pola pikir dan kebiasaan masyarakat. Kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan dan tidak menggunakan drainase sebagai area usaha adalah pekerjaan rumah yang berkelanjutan.
Sinergi antara hardware (infrastruktur) yang dibangun pemerintah dan software (kesadaran masyarakat) dalam merawatnya akan menentukan keberhasilan Palangka Raya dalam menghadapi musim hujan tahun ini dan tahun-tahun mendatang. Dengan kolaborasi ini, harapan untuk menjadikan Palangka Raya kota yang lebih nyaman dan bebas dari genangan bukanlah sekadar impian.