Pemprov Kalteng Terapkan Teknologi CTRB, Targetkan Jalan Tahan Lama Meski Diterpa Banjir dan Angkutan Berat
Inews Kuala Kurun- Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mulai mengambil langkah serius untuk mengakhiri masalah klasik kerusakan jalan yang selama ini menjadi keluhan masyarakat. Melalui kombinasi inovasi teknologi, integrasi pembangunan jalan dengan sistem drainase, serta pengawasan ketat terhadap beban kendaraan, Pemprov menargetkan solusi jangka panjang yang benar-benar efektif.
Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran, menegaskan bahwa dua penyebab utama jalan cepat rusak di wilayahnya adalah genangan air dan lalu lintas angkutan berat. Kedua faktor ini, jika dibiarkan, akan terus menggerus umur pakai jalan meski baru saja diperbaiki.
“Masalah utama di banyak ruas adalah air. Drainase yang tidak kuat membuat air masuk ke badan jalan, ditambah lalu lintas kendaraan angkutan berat. Kombinasi ini mempercepat kerusakan. Itu yang sedang kita tangani secara paralel,” ujar Gubernur, baru-baru ini.

Baca Juga : Neni Yuliani: Kantor Desa dan Kelurahan Harus Buka Penuh di Jam Kerja
Teknologi CTRB Jadi Andalan
Salah satu terobosan yang diterapkan adalah teknologi Cement Treated Recycling Base (CTRB)—metode perkerasan jalan yang mengombinasikan material lama yang direklamasi dengan campuran semen, sehingga menghasilkan lapisan dasar yang lebih kuat, tahan air, dan mampu menahan beban kendaraan besar.
Teknologi ini sedang digunakan pada proyek peningkatan Jalan Bukit Liti–Bawan di Kabupaten Gunung Mas. Proyek dengan anggaran Rp28,37 miliar tersebut mencatat progres fisik 22,78 persen per awal Agustus 2025, melampaui target yang dipatok sebesar 20,83 persen.
Tantangan di Lapangan
Meski ada proyek yang melaju cepat, tak semua berjalan mulus. Dua proyek lain—Jalan Bahaur Cemantan dan Patung Hayaping—masih mencatat progres di bawah 10 persen. Pemprov Kalteng memastikan akan melakukan evaluasi rutin dan mendorong percepatan pengerjaan di lapangan agar tidak meleset dari jadwal yang telah ditentukan.
Langkah Pendukung Lain
Selain penggunaan teknologi CTRB, Pemprov Kalteng juga menempuh sejumlah strategi pendukung, antara lain:
-
Percepatan proses lelang agar proyek bisa dimulai lebih awal.
-
Peningkatan pengawasan lapangan untuk memastikan kualitas pekerjaan sesuai spesifikasi.
-
Koordinasi intensif dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalteng guna sinkronisasi proyek jalan provinsi dan nasional.
Pemprov juga berencana menertibkan pengawasan muatan kendaraan, karena beban berlebih terbukti mempercepat kerusakan meski jalan dibangun dengan spesifikasi tinggi.
Optimisme Pemprov
Dengan kombinasi antara teknologi perkerasan modern, sistem drainase yang dirancang lebih baik, serta pengendalian beban kendaraan, Pemprov Kalteng optimistis jalan yang dibangun kali ini akan lebih awet, lebih kuat, dan mampu memperlancar konektivitas antarwilayah.
“Kalau semua faktor ini kita kendalikan, umur jalan bisa jauh lebih lama, sehingga dana perbaikan bisa dialihkan ke pembangunan infrastruktur lain,” pungkas Gubernur.















